Ahok Itu "Bodoh" , Salah Strategi!

Ahok

Ahok itu bodoh. Dia sudah melakukan banyak hal bagi warga muslim Jakarta diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Ahok membangun Masjid di Balai Kota yang diberi nama Masjid Fatahillah dengan total dana Rp. 18.8 M. Setelah selama puluhan tahun dan melewati era belasan gubernur Jakarta yang beragama Islam, Balai Kota tidak pernah memiliki masjid sendiri dan baru di era gubernur aseng kapir inilah Balai Kota Jakarta memiliki masjid sendiri.

2. Ahok Membangun Masjid Agung Jakarta Rp. 170 M di Daan Mogot, Jakarta Barat yang dibangun di atas luas tanah 17,8 hektare dengan bangunan seluas 2 hektare, karena Jakarta belum memiliki masjid raya provinsi. Masjid Istiqlal adalah masjid Negara. Setelah selama puluhan tahun dan melewati era belasan gubernur Jakarta yang muslim, Ibu Kota ini tidak memiliki masjid Agung nya sendiri dan baru di era Gubernur kapirlah Ibukota memiliki masjid provinsi sendiri.

3. Membangun masjid-masjid di setiap rusun-rusun yang dibangun: Masjid al-Hijrah untuk Rusun Marunda, Jakarta Utara.

4. Membangun Mushola untuk setiap RPTRA (Ruang Publik Terbuka Ramah Anak)

5. Membangun Masjid-Masjid di setiap rusun misalnya Masjid Al-Muhajirin di Rusun Pesakih, Jakarta Barat.

6. Memajukan Masjid Jakarta Islamic Centre (JIC) Jakarta Utara sebagai Etalase Keilmuan Keislaman dan Wisata Religi. Tak hanya itu, Ahok juga selalu memberikan bantuan ke Masjid-Masjid, Musholla-Musholla dan Majelis-Majelis Taklim. Berdasarkan SK GUB Nomor 2589 Tahun 2015 ada 118 musholla, mesjid dan Majelis Taklim yang mendapat bantuan, dengan kisaran bantuan sebesar 15 juta s/d 75 juta rupiah. Berdasarkan SK GUB Nomor 308 Tahun 2016 ada 125 musholla, mesjid dan majelis taklim yang mendapat bantuan dengan kisaran bantuan sebesar 15 juta s/d 100 juta rupiah. Tak hanya itu, Ahok pun membeli tanah-tanah di sekitar masjid agar menjadi ruang terbuka hijau dan membuat taman yang nyaman.

7. Mulai tahun 2016, KJP (Kartu Jakarta Pintar) diberikan ke pelajar-pelajar sekolah-sekolah Islam: Madrasah (dari Ibtida’iyah sampai Aliyah). Total budget KJP 2016: Rp2.5 Triliun.

8. Mulai tahun 2016, Ahok memberikan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul kepada penerima KJP yang mendapatkan Perguruan Tinggi, setiap tahun memperoleh 18 juta.

9. Ahok sudah umrohkan ratusan Penjaga Masjid / Mushola (Marbot) dan Penjaga Makam (Kuncen). Berdasarkan data, Ahok sudah umrohkan 30 orang Marbot dan Kuncen Tahun 2014, di tahun 2015 Ahok umrohkan 40 orang Marbut dan di tahun 2016, Ahok umrohkan 50 orang Marbot. Ahok juga berencana akan umrohkan 100 orang Marbot untuk tahun 2017 tapi dia keburu masup penjara.

10. DKI Juara Umum Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) tahun 2015, dan diberi bonus. Juara 1: Rp 40 juta, juara 2: Rp 30 juta, juara harapan 1: Rp 12,5 juta, dan juara harapan 2: Rp 10 juta.

11. DKI Juara ke-2 Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) 2016 di NTB dan pemenangnya diberi bonus gaji bulanan selama 2 tahun untuk mengajari ngaji.

12. Ahok memajukan jam pulang PNS selama bulan Ramadhan 2016, pkl 14.00 agar bisa buka puasa bersama keluarga.

13. Ahok juga sangat perhatian menjelang Lebaran Hari Raya harga-harga sembako naik, ada diskon untuk pemegang KJP, misal: daging dari harga Rp.120.000/kg di pasaran jadi Rp.39.000/kg dengan KJP.

14. Rutin memberikan infaq, shadaqah dan zakat. Tahun 2016, zakat Ahok Rp. 55 juta. Peduli pada Lembaga Zakat, Infaq dan Shadaqah (Bazis) DKI yang setiap tahun menyalurkan zakat, tahun 2016: Rp. 6 Miliar zakat disalurkan ke mustahiqq.

15. Selalu berqurban setiap tahun dari dana pribadi, tahun 2016 memotong 55 ekor sapi untuk warga Rusun dan dikirimkan ke masjid, musola dan majelis taklim.

16. Ahok mengapresiasi guru ngaji dengan memberikan gaji di masjid-masjid dengan UMR DKI: Rp. 3.1 juta.

17. Yang paling fenomenal adalah Ahok berhasil menutup tempat-tempat yang dikenal sebagai tempat prostitusi, perdagangan manusia, transaksi narkoba, dan dianggap oleh kalangan Islam sebai pusat maksiat. Tempat-tempat ini tidak pernah terbayangkan akan berhenti operasinya.

18. Tahun 2017 Ahok meresmikan Makam Mbah Priok sebagai cagar budaya dan meskipun berada dalam penjara tapi Ahok tetap memenuhi janjinya untuk memugar makam dan membangun Komplek Makam Mbah Priok atau Habib Hasan Al-Haddad ( beliau adalah seorang ulama besar, waliyullah sekaligus cucu dari Penulis Ratib al-Haddad) yang mana makam ini kini tak pernah sepi dikunjungi para peziarah yang datang dari seluruh pelosok Indonesia.

19. Dan masih banyak lagi, tidak bisa disebutkan satu persatu, capek jari jempol saya ngetiknya.

Tapi kalo sudah berurusan dengan Kampret yang penuh iri dengki benci tanpa logika ya percuma saja. Lha wong Jokowi yang bangun infrastruktur yang sebenarnya sudah terlambat dibangun selama puluhan tahun oleh para pendahulunya saja masih dinyinyirin pake kalimat “rakyat tidak makan infrastruktur” kok.

Kampret itu ga butuh prestasi kerja dan bukti nyata. Mereka itu kaum pemuja simbol dan penggila aksesoris permukaan saja. Jika Ahok cerdas sebenarnya dia ga perlu bangun dan menghamburkan banyak duit untuk berbagai program bagi umat muslim itu, sayang duit segitu dihambur-hamburin saja. Dana operasional sebesar milyaran rupiah tiap bulan juga jangan dikembalikan, mending buat plesiran ke luar negeri kayak Wan Abud.

Untuk bisa merebut hati 58% warga kampret Jakarta sebenarnya Ahok cukup merubah gaya, bahasa dan penampilan saja maka dia akan langsung didukung dan dicintai warga kampret Jakarta tanpa perlu berbuat apapun bagi warga muslim Jakarta (contohnya adalah Wan Abud yang sukses mendapat dukungan meskipun ga ngapa-ngapain bahkan hobi menghabiskan anggaran untuk hal-hal yang sama sekali tidak penting, tidak bermutu dan tak bermanfaat).

Ada banyak ide sebenarnya, antara lain : Ahok harus selalu pake kata : ana, antum, akhi, ukhti, afwan, syukron, jazakillah, masya Allah dan sebagainya. Itu saja sudah lebih dari cukup. Jika perlu Ahok piara jenggot dikit-dikit dan jidat digosok biar agak item ga kayak “muka minyak babi” (ini kata Ahok sendiri lho ya).

Ahok mungkin juga perlu sedikit berkreasi dan mengganti kalimat favorit dan trade mark-nya yaitu “pemahaman nenek Loe” ganti pake bahasa Arab biar nanti diaminin karena dianggap lagi berdoa. Apalagi kalo Ahok mau ganti nama jadi Salim Nurul Qomar (bahasa Arabnya dari Basuki Tjahaya Purnama). Lebih dahsyat lagi kalo mau jadi mualap, wah bisa langsung disulap jadi khalipah nanti dia, lebih agung dari pleciden tentunya.

Nah jadi kesimpulan saya Ahok itu bodoh karena ga ngerti karakter pemilih dan target pasarnya yang mayoritas adalah kampret Jakarta (58% itu banyak lho Mbul). Pokoknya dia ga perlu capek kerja dan ngabisin duit banyak buat berbagai proyek dan program yang menguntungkan warga muslim Jakarta, toh itu semua juga ga dianggap penting n berarti buwat mereka.

Yang penting itu cukup ubah kata-kata dan penampilan menjadi se-syar’i mungkin, itu saja sudah lebih dari cukup. Jika perlu juga bisa jadi mualap kayak Prabowo, Papi Sakti Setyo Novanto dll pasti dukungan akan datang membanjir bahkan besar kemungkinan dia bisa langsung jadi Presiden. Lha wong Rocky Gerung orang kapir yang pernah bilang kitab suci (termasuk Al Quran) itu fiksi saja bisa diundang ke masjid, dipanggil ustadz dan disambut takbir kok….

Salam Ogah Waras

Copas MasZul

Comments

Popular posts from this blog

Idul Adha: Daerah Ini Tidak Ada Yang Kurban-kan Sapi, Kenapa? Berikut Ulasannya!

POLITIK DINASTI JOKOWI